Oya, Pembaca Budiman, jangan pernah terhasut oleh stereotype bahwa "yang masuk IPA adalah anak pandai" maka Anda SALAH BESAR karena yang masuk IPS maupun Bahasa mereka juga pintar :)
Anyway.
Di sekolah saya kelas IPA cuma ada 2; IPA 1 dan IPA 2.
Saya ada di IPA 2.
Duapuluh enam pelajar, terdiri dari sebelas siswa dan 15 siswi.
Dan saya pikir *bahkan mungkin sempat terpikir oleh Anda* bahwa murid IPA itu kerjaannya belajar, belajar, belajar lagi, belajar lagi, belajar terus,tgerus-terusan belajar, nggak gahol, kaku, monotone, ternyata saya *bahkan mungkin Anda* SALAH BESAR!
Karena...
KELAS SAYA YANG INI LUMAYAN GILA!
Macam di acara Pesta Nama, Agustus yang lalu, kelas kami nekat untuk perform nyanyiin tembangnya IL DIVO *bayangkan sodara-sodari... I-L D-I-V-O ohmaigatt* yang bertajuk Angelina, lengkap dengan ketidakmampuan kami melafalkan kata-kata dalam bahasa Spanyol secara baik dan benar, lengkap dengan kostum blazer hitam, lengkap dengan bertangkai-tangkai bunga yang dibagikan untuk penonton - mengadaptasi dari live concert video-nya IL DIVO JUGA *aengg, sebenernya kami cuma bagiin 5 tangkai :3*
dan eh udah ngomong belum yah *pasti belum! lumutan blog elu, Nyha!!!* kalau angkatan gue, baik IPA maupun IPS bakal study-tour ke BALI? Belum? Yaudah, jadi nanti rencananya bulan Januari 2012 kita mau ke Bali buat Study-Tour, doain aja yak supaya jadi. Amin.
.
.
.
.
.
.
.BALI?!!! How can I not feel exciting for this topic?!?!?! Nyaonyooooh, gue pengen banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget banget bangeeeeeeeeeeeettttttttttttttt ka Bali! Pernah ga Pembaca Budiman terka, bila seseorang bilang, "gila banget!" atau, "Cantik banet!" atau, "Alay banget!" atau, "Susah banget!" ; banget-nya itu seberapa. Yak, 'banget' itu sendiri ga bisa diitung, relatif, segimana orang yang ngomong tadi ngedapetin feel 'banget'nya dia secara pribadi. Sama kayak gue. 31 kata 'banget' yang ga bisa diitung secara harafiah sejumlah tigapuluhsatu aja, tapi inilah gambaran betapa gue pengen banget ke Bali. Seumur hidup, 16 tahun hampir 7 bulan gue sama sekali belum pernah ke Bali, dan inget banget waktu rumah gue masih di komplek, ketika teras rumah gue banjir gue langsung duduk nyemplung ke teras yang tergenang air setinggi 10 cm membayangkan gue bermain-main di pantai yang ada di Bali. Haeuh.
Sudah jadi rahasia umum, bahwa untuk pergi study-tour ke Bali, nggak bisa cuma bayar berapa puluh ribu atau berapa ratus ribu. Minimal udah main 'juta' lah kita *WOW!-biasa aja dong fanya*. Untuk hal biaya inilah, gue *dan keluarga pada umumnya* cukup kelimpungan, bhahahaha. Ga hanya gue, temen-temen gue juga. Okelah kita bisa bayar uang akomodasi transportasi tapi nanti di Bali emangnya kita mau jadi kacang apa gara-gara uang jajan tidak memadai? (nggak boleh nyinggung sapi ompong, Sapi adalah hewan suci di Bali)
Karna itu,
kami,
Laskar Sebelas IPA Dua *Jrengjengejeng-jeng ---- ini backsound*
membuka usaha bisnis untuk mencari keuntungan yang nanti akan digunakan untuk jajan-jajan di Bali..
segala usaha ini kita beri merk....
"S.I.D.I.K.B"
Sebelas IPA Dua Ingin Ke Bali
Agak norak memang, malah mungkin norak beneran atau bahkan mecapai stadium alay, tapi setidaknya dengan merk ini para calon konsumer merasa iba dan tergerak hati untuk membeli sebagai partisipasi untuk mendukung kami secara finansial untuk pergi ke Bali.
Kegiatan perdagangan yang kami lakukan lumayan berstrategi, mulai dari jualan catering, yoghurt yang ga kalah seger sama fro-yo di mall-mall sana, sampai-sampai ada rencana ekspansi dagang untuk jualan camilan pengganjal perut *kalau nggak mau maupun nggak bisa makan nasi* bahkan jasa ojek; baik ojek motor maupun ojek payung *lumayan musim ujan*.
Senangnya, wali kelas kami, Bapak Markus, sampai detik ini beliau iya-iya aja melihat kami bersama inovasi-inovasi kami, yang penting semua kenyang semua senang, eh, semua untung, tak ada yang buntung, wis pokok'e semua wajib harus enggak mau tahu pokoknya ke Bali. Hikmahnya, kreatifitas dan rasa bahu membahu untuk peduli kepada sesama diuji dalam moment ini *weis..weis...*
SE.PA.DA!
AYO BERJUANG!
Van Den Bosch aja punya Sistem Tanam Paksa,
AYO BERJUANG!
Van Den Bosch aja punya Sistem Tanam Paksa,
maka,
SEPADA
punya
SISTEM JUAL PAKSA
Pokoknya mau nggak mau semua dagangan harus laku setiap harinya!
Jangan biarkan nasib rugi menghantui kita!
Semua demi uang! uaANG! UAAAAANG!!
MUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA! *serem fanya*
Pokoknya mau nggak mau semua dagangan harus laku setiap harinya!
Jangan biarkan nasib rugi menghantui kita!
Semua demi uang! uaANG! UAAAAANG!!
MUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA! *serem fanya*
xoxo
-nyha.fanya