11.10.14

Risalah Hati - Dewa 19

Mari bernyanyi bersama. Kamu lagi galau, kan?

Mengaku saja lah!

Aku sih, no.

Aku hanya kangen.

Dan sadar diri betapa sulitnya untuk bersama.


Hidupku tanpa cintamu
Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan
Jiwaku berbisik lirih
Ku harus milikimu
Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang
Karena telah terbiasa
Simpan mawar yang kuberi
Mungkin wanginya mengilhami
Sudikah dirimu untuk
Kenali aku dulu
Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatiku




Halo, yang terlelap entah di mana walau kurasa ada di 1 kilometer dari tempatku berada.
Semoga aku tidak berhalusinasi.

Siapa, ya? :)

Sering melakukan banyak aktivitas.
Selalu diberkati.
Memiliki kemampuan berbicara yang baik.
Menarik dan perhatian.
Memiliki jiwa pembimbing dan penyembuh.
Tidak dibuat-buat dan unik.

Adalah suratan untuknya berlaku adil, baik hati, dan selalu ingin sempurna :)

Tahu Diri

"Berapa kali kamu gagal dalam hal cinta?"

Hahahahaha ini pertanyaan bikin kesel of me loves all of you.


Sebenarnya kini bukan maksud hati ingin meratap nasib, bukan. Karena, tiada guna juga diratap-ratapi.

Lebih baik kita berefleksi. Nga-ca.

Tahu diri.

Ketika kita ingin bersama seseorang, siapkanlah pertanyaan:

"Siapa saya?"

Ketika kita tidak ingin bersama seseorang, jangan langsung menghardik:

"Siapa Anda?"



Aku hanya ingin berdoa

Semoga dia tahu aku

Semoga dia juga tahu diri

lalu tahu aku

memberi kesempatan kepadaku

mencari kesempatan bersamaku



Bukan ingin rendah diri

atau berpasrah diri

Karena menurutku Tuhan tidak benar-benar menyenangi orang-orang yang hanya bisa "terserah pada-Mu, Tuhan"

Karena menurutku Tuhan akan sangat senang dengan orang-orang yang berjuang di dalam-Nya

melibatkan-Nya di setiap kisah kasih yang dialami



Marilah percaya saja, bahwa Tuhan buat semua indah pada waktunya.

Amin.

Eh, sebentar Tuhan. Ini, aku mau bilang.....

Aku tahu, kok, dia itu siapa

Tapi, aku mau, Tuhan.

Kutitipkan namanya sekarang, dalam ucapanku ini

di tengah bincangku dengan-Mu

Berkenanlah Tuhan, berkenanlah!

menyelipkan namaku juga di ucapannya

dalam bincang dengan-Mu jua.

Oke, aku siap dengan amin-ku.


Amin.




- F
Wisma SY Margonda Depok
edisi tidak bisa tidur