28.10.12

Mom Never Let Her Little Beautiful Angel Keep The Pain Alone

Sesudah memposting postingan sebelumnya, dengan menarik napas panjang, gue berusaha sekuat tenaga untuk turun tempat tidur, keluar kamar, dan turun ke lantai bawah, di mana ada nyokap yang pagi-pagi sudah nyemil kripik singkong balado sambil bermain-main dengan Rocky.

"Jam berapa ini, De?" nyokap nampak takjub dengan hadirnya gue di subuhnya versi Minggu.

"6.15," gue santai aja jawab dan meneguk segelas air putih. Lalu segelas lagi. Lagi. Lagi. Sumpeh gue pengen banget membuat gue kembung sehingga memaksa mata untuk mengeluarkan sedikit saja airnya.

Dan nyokap memandangi gue. Dan gue memandangi nyokap. Dan kita tatap-tatapan mirip film India. Cuma bedanya ngga ada backsound dan teks karaokeannya aja.

"Bu,"
"Apa? Jadi udah jadian?"



Dan seketika air mata gue jatuh deras membanjiri pipi tembem. Ibarat bukit marshmallow yang setelah sekian lama kering kembali dihujani. Dan seketika gue nyerocos menceritakan semuanya, jujur apa adanya, menumpahkan apa yang pengen gue tumpahin, apa yang pengen gue selesaikan dari sekarang.

"And from the first time, I should listen to you, Mother, cause you know everything about this situation better than me. Aku malu bu, malu sama ibu, harusnya aku ga tolol dari awal. Aku malu karena ternyata ibu benar dan aku salah."


Wisely, she - ibu- told me this:

"Inilah gejolak anak muda. Sudahlah, kalau muda-mudi emosi pasti ga bisa mikir jernih dan selalu membuat keputusan tergesa-gesa, ga dipikir. Nanti ujungnya penyesalan."

"Kamu sabar aja, terima aja dulu. Kalau memang harus berakhir ya sudah ga apa-apa berakhir. Kalau udah memang jalannya, mau gimana, ya kan?"





"Jadi kamu nggak mau berakhir? Ya sudah. Tapi jangan nangis.. "

Dan bukannya diam gue semakin nangis. Menangisi betapa menyedihkannya gue. Gue ini naif apa goblok? Hidup gue selalu dipenuhi sama dongeng Cinderella dan sama magical words of Disney but.... This is life.. Real life. Terimakasih bu, akhirnya you make me cry and let me to share this sadness with you. Legaaaaaaa... Sedikit.





Dan ibu gue ke pasar. Dan gue lagi duduk di sofa di kamar. Sambil bikin postingan dan denger-denger galau. Dan air mata terus menerus jatuh deras. Dan akhirnya mata dan hati sukses berkoordinasi. Dan akhirnya tumpah apa yang pengen gue tumpahkan.











"When will I see you again? You left with no goodbye, not a single word to say...."

"Kucoba meraih mimpi kau coba tuk hentikan mimpi..."

"Yesterday, all my troubles seem so far away. Now I need a place to hide away...."

"Berat tuk ingkari semua tentang kamu, semua tentang kita..."

"Bilakah kau tahu, ketika kau jauh, menangis hatiku? Setiap ku memanggil namamu tiada lagi hadir untukku... Bila ku katakan kini arti hadirmu di sini, mungkinkah kau kan kembali, bersama dengaku?"

"Tegak berdiri di depanmu kini, sakitnya menusuki jantung ini, melawan cinta yang ada di hati, dan upayakuu tuk tahu diri tak selamanya berhasil..."

"Beri cinta waktu untuk memahami, untuk meyakini; bila esok yang kan terjadi, semua indah kan terjalani...."





Dan kini aku masih bertahan and so sorry, you can't stop me now.
-F

No comments:

Post a Comment